TEORI DASAR STATISTICAL PROCESS CONTROL
Bagi kalangan praktisi di dunia industri tentunya sudah tidak asing lagi dengan terminologi-terminologi Quality yang sekarang sedang banyak sekali dipelajari dan dikembangkan oleh berbagai pihak, baik dari kalangan akademis sebagai dasar referensi teori maupun dari praktisi didunia industri sebagai subjek sekaligus objek atas "Quality knowledge" yang sekarang sedang berkembang. Salah satu metode Quality yang erat kaitannya dengan hal tersebut adalah Statistical Process Control(SPC). Secara Etimologi, Statistical Process Control terdiri dari:
1. Process : adalah suatu kegiatan yang melibatkan penggunaan mesin (alat), penerapan suatu metode, penggunaan suatu material dan atau pendayagunaan orang untuk mencapai suatu tujuan.
2. Control: adalah suatu rangkaian kegiatan umpan balik (reciprocal) untuk mengukur suatu hasil yang harus dicapai apabila dibandingkan dengan standard serta melakukan tindakan jika terjadi penyimpangan (abnormality)
Sedang secara epistimologi, Statistical Process Control (SPC): adalah penerapan teknik statistik untuk mengukur dan menganalisa variasi yang terjadi selama proses (produksi-red) berlangsung.
Jenis-jenis Variasi
Satu hal yang harus menjadi filosofi dasar dan harus dipahami oleh kita bahwa setiap produk ataupun jasa yang dihasilkan dari suatu proses (produksi-red) itu tidak akan 100% sama, hal ini terjadi karena adanya variasi selama proses (produksi-red) berlangsung. Variasi dapat didefinisikan sebagai ketidakseragaman produk atau jasa yang dihasilkan. Dapat pula didefinisikan sebagai produk atau jasa yang dihasilkan tidak memenuhi spesifikasi standard yang telah ditetapkan. Variasi dikelompokan menjadi 2 jenis:
1. Variasi yang tidak bisa dihindari (uncontrollable variotion/chance/common/random variation)
contoh: kelembaban udara, suhu ruangan yang berubah-ubah, getaran mesin penggilingan padi, perubahan voltage PLN, dll
2. Variasi yang bisa dihindari (controllable variation/assignable variation)
Contoh: kurang homogennya bahan baku, kurang cermatnya operator, dil.
Manfaat Umum Penerapan SPC
Secara Umum dengan menerapkan SPC akan diperoleh beberapa manfaat, antara lain:
1. Meningkatkan daya saing produksi dengan menekan terjadinya variasi. Mengurangi biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan, misalnya : rework cost, sorting cost, Punishment cost akibat customer complaint, dll
2. Meningkatakan mutu bahan dan material yang dibeli melalui penerapan Incoming Inspection.
3. Meningkatkan produktivitas dengan menekan persentase cacat, kesalahan ataupun rework
Lima langkah praktis dalam menerapkan SPC
a. Mendefinisikan, menggambarkan dan memahami tentang proses (produksi-red) yang akan dilakukan perbaikan
b. Mengidentifikasi parameter proses yang kritis (critical process parameter)
c. Memindahkan data-data yang sudah diperoleh kedalam format grafik statistik (menerapkan teknik kendali statistik)
d. Memonitor proses pengendalian
e. Mereview dan tindak lanjut
Pada dasarnya "inti permasalahan" ini terletak pada terjadinya variasi pada proses (produksi-red)
yang disebabkan oleh berbagai faktor secara kompleks. Faktor-faktor tersebut dapat diklasifikasikan
melalui pendekatan 4M +1E (Man, Material, Measurement, Methode and Environment) dan suatu
analisa yang tidak dapat dilepaskan dengan adanya variasi ini adalah Process Capability Analyze.
Process Capability Analyze
Process Capability Analyze dapat didefinisikan sebagai suatu analisa untuk mengetahui apakah
proses kerja yang sedang berjalan memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Proses
disebut capable jika mampu menghasilkan hampir 100 % output sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan. Capabilityadalah kemampuan suatu proses untuk menghasilkan output sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan. Process Capability ialah suatu kemampuan proses yang
merefleksikan derajat keseragaman dalam memproduksi suatu produk.Capability index adalah suatu
index yang mengggambarkan seberapa jauh proses tersebut dapat memenuhi spesifikasi yang
diharapkan. Dengan mengetahui Copability index, hal ini akan membantu kita dalam memfokuskan
pada target value, target value yaitu value yang paling diinginkan pelanggan. Meskipun output 100%
berada di dalam spesifikasi limit, bisa jadi pelanggan tidak puas dan memungkinkan hilangnya bisnis.
Index untuk mengukur Process Capability Analyze
1 Cp:Index yang menunjukkan kemampuan suatu sistem dalam memenuhi spesifikasi limit (limit
atas-USL dan limit bawah-LSL).
2. Perhitungan Cp menggunakan estimasi sigma dan dapat digunakan untuk menunjukkan potensi
suatu sistem dalam memenuhi spesifikasi
3. Dalam Cp, tidak memperhitungkan rata-rata proses, hanya terfokus pada spread (persebaran
data). Jika sistem tidak centered di dalam batas spesifikasi, maka nilai Cp kurang memberikan
gambaran yang sebenarnya
4. Cpk: Index yang menunjukkan seberapa baik suatu sistem dapat memenuhi spesifikasi limit.
5. Perhitungan Cpk menggunakan estimasi sigma dan dapat digunakan untuk menunjukkan potensi
suatu sistem dalam memenuhi spesifikasi.
6. Dalam Cpk, rata-rata proses diperhitungkan sehingga proses tidak perlu centered terhadap target
engukur Pr
Hal-hal yang perlu diketahui:
a. Control Limit merupakan garis batas yang menggambarkan kemampuan proses berdasarkan
pengalaman dan kemampuan teknik. Control Limit ada 2 jenis, yakni : Upper Control Limit (ucL)
dan Lower Control Limit (LCL)
XBAR Control Limit :
- UCLX(A2) (R)
-LCL X-(A2)*(R)
R Control Limit:
-UCL (D4) (R)
LCL (D3)*(R)
b. Spesifikasi Limit merupakan batas-batas yang ditentukan oleh konsumen (internal maupun
eksternal) ataupun target yang harus dicapai
0 Response to "TEORI DASAR STATISTICAL PROCESS CONTROL"
Post a Comment