PKn : BAB IX : IDENTITAS NASIONAL
A. Pengertian Identitas Nasional.
Pada tahun 1992 untuk pertama kalinya bendera Merah Putih berkibar di Olimpiade Internasional di Barcelona Spanyol. Ketika itu Susi Susanti berdiri di panggung, diiringi pengibaran bendera Merah putih dan lagu Indonesia Raya. Bendera yang berkibar dan lagu kebangsaan yang terdengar di Barcelona tersebut merupakan salah satu ciri dari bangsa Indonesia. Selain lagu kebangsaan dan bendera, ciri khas lainnya seperti letak geografis Indonesia, pulau-pulaunya yang berjumlah ribuan, suku bangsanya yang beragam, masyarakatnya yang religius atau beragama, dan kebudayaan yang terkait dengan norma maupun teknologi.
Pengertian identitas nasional pada hakikatnya adalah “ manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupan.
Identitas berasal dari kata identity yang berarti ciri-ciri , tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Kata “nasional” dalam identitas nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa maupun nonfisik seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan. Implikasinya adalah bahwa identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat.
B. Parameter Identitas Nasional.
Parameter identitas nasional adalah sesuatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu adalah menjadi ciri khas suatu bangsa.
Sesuatu yang terjadi dalam masyarakat dan mencari ciri atau identitas nasional biasanya mempunyai indikator sbb:
- Identitas nasional menggabarkan pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas masyarakat sehari-harinya. Identitas ini menyangkut adat-istiadat, tata kelakuan, dan kebiasaan.
- Lambang-lambang yang merupakan ciri dari bangsa dan secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi bangsa.
- Alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan seperti bangunan, teknologi, dan peralatan manusia. Identitas yang berasal dari alat perlengkapan ini seperti bangunan yang merupakan tempat ibadah( Borobudur, prambanan, mesjid dan gereja), peralatan manusia (pakaian adat, teknologi bercocok tanam), dan teknologi pesawat terbang, kapal laut dll.
- Tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa. Identitas yang bersumber dari tujuan ini bersifat dinamis dan tidak tetap seperti budaya unggul, prestasi dalam bidang tertentu, seperti di Indonesia dikenal dengan bulu tangkisnya.
Unsur-unsur pembentuk identitas nasional Indonesia berdasarkan ukuran parameter sosiologis adalah: suku bangsa, kebudayaan dan bahasa maupun fisik seperti kondisi geografis.
1. uku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan social yang khusus dan bersifat askriptif(ada sejak lahir). Indonesia dikenal bangsa dengan banyak suku bangsa, dan menurut statistic hampir mencapai 300 suku bangsa. Setiap suku mempunyai adat istiadat, tata kelakuan, dan norma yang berbeda, namun demikian beragam suku ini mampu mengintegrasikan dalam suatu Negara indonesia untuk mencapai tujuan yaitu masyarakat yang adil dan makmur.
2. Kebudayaan
Kebudayaan menurut ilmu sosiologis termasuk kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan adat-istiadat. Kebudayaan sebagai parameter identitas nasional bukanlah sesuatu yang bersifat individual. Apa yang dilakukan sebagai kebiasaan pribadi bukanlah suatu kebudayaan. Kebudayaan harus merupakan milik bersama atau kelompok, artinya para warganya memiliki bersama sejumlah pola-pola berpikir dan berkelakuan yang didapat dan dikembangkan melalui proses berlajar.
3. Bahasa
Bahasa adalah suatu identitas nasional yang bersumber dari salah satu lambang suatu Negara. Bahasa adalah merupakan satu keistimewaan manusia, khususnya dalam kaitan dengan hidup bersama dalam masyarakat adalah adanya bahasa. Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau etnis namun bahasa Melayu dahulu dikenal sebagai bahasa penghubung berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa komunikasi diantara suku-suku di nusantara, bahasa Melayu juga menempati posisi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara.
4. Geografis
Kondisi geografis merupakan identitas yang bersifat alamiah. Kedudukan geografis wilayah Negara menunjukkan tentang lokasi Negara dalam kerangka ruang, tempat dan waktu, sehingga untuk waktu tertentu menjadi jelas batas-batas wilayahnya di atas bumi.
C. Unsur –unsur Pembentukan Identitas Nasional.
Identitas nasional indonesia pada saat ini terbentuk dari enam unsur namun demikian unsur-unsur ini tidak statis dan akan berkembang sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia.
1. Unsur Sejarah
Bangsa Indonesia mengalami kehidupan dalam beberapa situasi dan kondisi social yang berbeda sesuai perubahan jaman. Bangsa Indonesia secara ekonomis dan politik pernah mencapai era kejayaan di wilayah Asia Tenggara. Kejayaan dalam bidang ekonomi bangsa Indonesia pada era pemerintahan kerajaan Majapahit dan
Sriwijaya, rakyat mengalami kehidupan ekonomi yang sejahtera, sedang dalam bidang politik memiliki kekuasaan Negara hingga seluruh wilayah nusantara yang meliputi wilayah jajahan belanda hingga wilayah Negara Pilipina, Singapura, Malaysia bahkan sebagian wilayah Thailand. Namun kejayaan ini mengalami keruntuhan akibat menghilangnya jiwa kebersamaan diatara bangsa dalam pemerintahan Majapahit dan Sriwijaya tersebut.
Keruntuhan pemerintahan Majapahit dan Sriwijaya ini berimplikasi pada terciptanya pemerintahan kerajaan di masing-masing daerah diseluruh wilayah Indonesia. Sistem pemerintahan kerajaan ini menyebabkan bangsa Indonesia menjadi makin lemah untuk menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dari Negara lain yang ingin mencari sumber energy baru bagi negaranya. Ketidak mampuan bangsa Indonesia ini akhirnya menyebabkan bangsa Indonesia jatuh ketangan Negara-Negara colonial.
Dampak langsung dari adanya penjajah ini adalah bangsa Indonesia mengalami kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, perpecahan dan kehilangan sumberdaya alam akibat eksplorasi yang tidak bertanggung jawab oleh penjajah untuk dibawa kenegaranya.
Realitas perjalanan sejarah tersebut mendorong bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa pejuang yang pantang menyerah dalam melawan penjajah untuk meraih dan mempertahankan harga diri, martabatnya sebagai bangsa.
Perjuangan demi perjuangan bangsa Indonesia diatas pada akhirnya menjadi suatu nilai yang mengkristal dalam jiwa bangsa Indonesia bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang. Semangat juang yang dimiliki bangsa Indonesia menjadi kebanggaan sebagai identitas nasional bagi bangsa indonesia. Sejarah telah memberikan identitas nasional bahwa bangsa indonesia adalah bangsa pejuang.
2. Kebudayaan
Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentukan identitas nasional adalah meliputi tiga unsur yaitu :
- Akal budi : adalah sikap dan perilaku yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam berinteraksi antara sesama(horizontal) maupun antara pimpinan dengan staf, anak dengan orang tua(vertical) atau sebaliknya. Bentuk sikap dan perilaku sebagaimana yang tersebut diatas adalah hormat menghormati antar sesama, sopan santun dalam sikap dan tutur kata, dan hormat pada orang lain.
- Peradaban yang menjadi identitas nasional bangsa Indonesia adalah dapat dilihat dari beberapa aspek yang meliputi aspek ideology, politik, ekonomi, social, dan hankam. Identitas nasional dalam masing-masing aspek yang dimaksud adalah : (1) ideology adalah sila-sila dalam Pancasila, (2). Politik adalah demokrasi langsung dalam pemilu langsung presiden dan wakilnya serta kepala daerah tngkat I dan tingkat II kabupaten/kota.(3). Ekonomi adalah usaha kecil dan koperasi. (4) Sosial adalah semangat gotong royong, sikap ramah tamah, murah senyum dan setia kawan. (5) Hankam adalah system keamanan lingkungan, system perang gerilya, dan teknologi kentongan dalam memberikan informasi bahaya dsb.
- Pengetahuan (know ledge) : pengetahuan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputi : (1) prestasi anak bangsa dalam bidang olah raga, (2). karya anak bangsa dalam bidang teknologi pesawat terbang, (3). karya anak bangsa dalam bidang teknologi kapal laut, (4). prestasi anak bangsa dalam lomba olimpide fisika.
3. Budaya unggul
Budaya unggul adalah semangat dan kultur kita untuk mencapai kemajuan dengan cara “ kita harus bisa, kita harus berbuat terbaik, kalau orang lain bisa, mengapa kita tidak bisa”.
Dalam UUD 1945 menyatakan bahwa bangsa Indonesia berjuang dan mengembangkan dirinya sebagai bangsa merdeka berdaulat, bersatu, maju, makmur serta adil atau berkesejahteraan. Untuk mencapai kualitas hidup demikian, nilai kemanusiaan, demokrasi dan keadilan dijadikan landasan ideologis yang secara ideal dan normative diwujudkan secara konsisten, konsekuen, dinamis, kreatif dan bukan indoktriner.
4. Suku Bangsa
Identitas nasional dalam aspek suku bangsa adalah adanya suku bangsa yang majemuk. Majemuk atau anekaragamnya suku bangsa dimaksud adalah terlihat dari jumlah suku bangsa yang lebih dari 300 suku bangsa dengan bahasa dan dialek yang berbeda. Populasinya menurut data BPS tahun 2003 adakah berjumlah 210 juta jiwa. 50% suku jawa, 3.68% Makasar-Bugis, 2.04% Batak, 1.88% Bali, 1.4% Aceh 2.8% Tionghoa.
5. Agama
Identitas nasional dalam aspek agama adalah masyarakat agamis dan memiliki hubungan antar umat dan antar umat beragama yang rukun. Menurut UU no. 16/1969 negara Indonesia mengakui multiagama yang dianut oleh bangsanya yaitu : Islam, Katholik, Kristen, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Pada era orde baru , agama Kong Hu Cu tidak diakui sebagai agama resmi Negara Indonesia, tetapi sejak Presiden Abdulrahman Wahid istilah agama resmi dihapuskan. Dalam Islam dikenal juga istilah Islam Santri (Islam yang memiliki pemahaman Islam yang kuat dan taat) dan Islam Abangan(penganut Islam yang tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang syariah islam).Islam Santri terbagai menjadi dua yaitu Islam Modernis(berorientasi pada pencarian tafsir baru atau ijtihad atas wahyu Allah) dan islam Tradisionalis (menyadarkan pengamalan agar secara apa adanya pada kitab dan sunah rasul serta pendapat para ulama) Indonesia merupakan Negara multi agama, karena itu Indonesia dikatakan Negara yang rawan disintegrasi bangsa. Oleh karena itu salah satu jalan untuk mengurangi resiko konflik antar agama perlu diciptakan tradisi saling menghormati antara umat agama yang ada. Menghormati berarti mengakui secara positif dalam agama dan kepercayaan orang lain juga mampu belajar satu sama lain.
6. Bahasa
Bahasa adalah salah satu atribut bangsa di samping sebagai identitas nasional. Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung (lingua franca) berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Bahasa melayu ini pada tahun 1928 ditetapkan oleh pemuda dari berbagai suku bangsa Indonesia dalam peristiwa Sumpah Pemuda sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.
Pada tahun 1992 untuk pertama kalinya bendera Merah Putih berkibar di Olimpiade Internasional di Barcelona Spanyol. Ketika itu Susi Susanti berdiri di panggung, diiringi pengibaran bendera Merah putih dan lagu Indonesia Raya. Bendera yang berkibar dan lagu kebangsaan yang terdengar di Barcelona tersebut merupakan salah satu ciri dari bangsa Indonesia. Selain lagu kebangsaan dan bendera, ciri khas lainnya seperti letak geografis Indonesia, pulau-pulaunya yang berjumlah ribuan, suku bangsanya yang beragam, masyarakatnya yang religius atau beragama, dan kebudayaan yang terkait dengan norma maupun teknologi.
Pengertian identitas nasional pada hakikatnya adalah “ manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupan.
Identitas berasal dari kata identity yang berarti ciri-ciri , tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Kata “nasional” dalam identitas nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa maupun nonfisik seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan. Implikasinya adalah bahwa identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat.
B. Parameter Identitas Nasional.
Parameter identitas nasional adalah sesuatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu adalah menjadi ciri khas suatu bangsa.
Sesuatu yang terjadi dalam masyarakat dan mencari ciri atau identitas nasional biasanya mempunyai indikator sbb:
- Identitas nasional menggabarkan pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas masyarakat sehari-harinya. Identitas ini menyangkut adat-istiadat, tata kelakuan, dan kebiasaan.
- Lambang-lambang yang merupakan ciri dari bangsa dan secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi bangsa.
- Alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan seperti bangunan, teknologi, dan peralatan manusia. Identitas yang berasal dari alat perlengkapan ini seperti bangunan yang merupakan tempat ibadah( Borobudur, prambanan, mesjid dan gereja), peralatan manusia (pakaian adat, teknologi bercocok tanam), dan teknologi pesawat terbang, kapal laut dll.
- Tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa. Identitas yang bersumber dari tujuan ini bersifat dinamis dan tidak tetap seperti budaya unggul, prestasi dalam bidang tertentu, seperti di Indonesia dikenal dengan bulu tangkisnya.
Unsur-unsur pembentuk identitas nasional Indonesia berdasarkan ukuran parameter sosiologis adalah: suku bangsa, kebudayaan dan bahasa maupun fisik seperti kondisi geografis.
1. uku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan social yang khusus dan bersifat askriptif(ada sejak lahir). Indonesia dikenal bangsa dengan banyak suku bangsa, dan menurut statistic hampir mencapai 300 suku bangsa. Setiap suku mempunyai adat istiadat, tata kelakuan, dan norma yang berbeda, namun demikian beragam suku ini mampu mengintegrasikan dalam suatu Negara indonesia untuk mencapai tujuan yaitu masyarakat yang adil dan makmur.
2. Kebudayaan
Kebudayaan menurut ilmu sosiologis termasuk kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan adat-istiadat. Kebudayaan sebagai parameter identitas nasional bukanlah sesuatu yang bersifat individual. Apa yang dilakukan sebagai kebiasaan pribadi bukanlah suatu kebudayaan. Kebudayaan harus merupakan milik bersama atau kelompok, artinya para warganya memiliki bersama sejumlah pola-pola berpikir dan berkelakuan yang didapat dan dikembangkan melalui proses berlajar.
3. Bahasa
Bahasa adalah suatu identitas nasional yang bersumber dari salah satu lambang suatu Negara. Bahasa adalah merupakan satu keistimewaan manusia, khususnya dalam kaitan dengan hidup bersama dalam masyarakat adalah adanya bahasa. Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau etnis namun bahasa Melayu dahulu dikenal sebagai bahasa penghubung berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa komunikasi diantara suku-suku di nusantara, bahasa Melayu juga menempati posisi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara.
4. Geografis
Kondisi geografis merupakan identitas yang bersifat alamiah. Kedudukan geografis wilayah Negara menunjukkan tentang lokasi Negara dalam kerangka ruang, tempat dan waktu, sehingga untuk waktu tertentu menjadi jelas batas-batas wilayahnya di atas bumi.
C. Unsur –unsur Pembentukan Identitas Nasional.
Identitas nasional indonesia pada saat ini terbentuk dari enam unsur namun demikian unsur-unsur ini tidak statis dan akan berkembang sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia.
1. Unsur Sejarah
Bangsa Indonesia mengalami kehidupan dalam beberapa situasi dan kondisi social yang berbeda sesuai perubahan jaman. Bangsa Indonesia secara ekonomis dan politik pernah mencapai era kejayaan di wilayah Asia Tenggara. Kejayaan dalam bidang ekonomi bangsa Indonesia pada era pemerintahan kerajaan Majapahit dan
Sriwijaya, rakyat mengalami kehidupan ekonomi yang sejahtera, sedang dalam bidang politik memiliki kekuasaan Negara hingga seluruh wilayah nusantara yang meliputi wilayah jajahan belanda hingga wilayah Negara Pilipina, Singapura, Malaysia bahkan sebagian wilayah Thailand. Namun kejayaan ini mengalami keruntuhan akibat menghilangnya jiwa kebersamaan diatara bangsa dalam pemerintahan Majapahit dan Sriwijaya tersebut.
Keruntuhan pemerintahan Majapahit dan Sriwijaya ini berimplikasi pada terciptanya pemerintahan kerajaan di masing-masing daerah diseluruh wilayah Indonesia. Sistem pemerintahan kerajaan ini menyebabkan bangsa Indonesia menjadi makin lemah untuk menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dari Negara lain yang ingin mencari sumber energy baru bagi negaranya. Ketidak mampuan bangsa Indonesia ini akhirnya menyebabkan bangsa Indonesia jatuh ketangan Negara-Negara colonial.
Dampak langsung dari adanya penjajah ini adalah bangsa Indonesia mengalami kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, perpecahan dan kehilangan sumberdaya alam akibat eksplorasi yang tidak bertanggung jawab oleh penjajah untuk dibawa kenegaranya.
Realitas perjalanan sejarah tersebut mendorong bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa pejuang yang pantang menyerah dalam melawan penjajah untuk meraih dan mempertahankan harga diri, martabatnya sebagai bangsa.
Perjuangan demi perjuangan bangsa Indonesia diatas pada akhirnya menjadi suatu nilai yang mengkristal dalam jiwa bangsa Indonesia bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang. Semangat juang yang dimiliki bangsa Indonesia menjadi kebanggaan sebagai identitas nasional bagi bangsa indonesia. Sejarah telah memberikan identitas nasional bahwa bangsa indonesia adalah bangsa pejuang.
2. Kebudayaan
Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentukan identitas nasional adalah meliputi tiga unsur yaitu :
- Akal budi : adalah sikap dan perilaku yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam berinteraksi antara sesama(horizontal) maupun antara pimpinan dengan staf, anak dengan orang tua(vertical) atau sebaliknya. Bentuk sikap dan perilaku sebagaimana yang tersebut diatas adalah hormat menghormati antar sesama, sopan santun dalam sikap dan tutur kata, dan hormat pada orang lain.
- Peradaban yang menjadi identitas nasional bangsa Indonesia adalah dapat dilihat dari beberapa aspek yang meliputi aspek ideology, politik, ekonomi, social, dan hankam. Identitas nasional dalam masing-masing aspek yang dimaksud adalah : (1) ideology adalah sila-sila dalam Pancasila, (2). Politik adalah demokrasi langsung dalam pemilu langsung presiden dan wakilnya serta kepala daerah tngkat I dan tingkat II kabupaten/kota.(3). Ekonomi adalah usaha kecil dan koperasi. (4) Sosial adalah semangat gotong royong, sikap ramah tamah, murah senyum dan setia kawan. (5) Hankam adalah system keamanan lingkungan, system perang gerilya, dan teknologi kentongan dalam memberikan informasi bahaya dsb.
- Pengetahuan (know ledge) : pengetahuan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputi : (1) prestasi anak bangsa dalam bidang olah raga, (2). karya anak bangsa dalam bidang teknologi pesawat terbang, (3). karya anak bangsa dalam bidang teknologi kapal laut, (4). prestasi anak bangsa dalam lomba olimpide fisika.
3. Budaya unggul
Budaya unggul adalah semangat dan kultur kita untuk mencapai kemajuan dengan cara “ kita harus bisa, kita harus berbuat terbaik, kalau orang lain bisa, mengapa kita tidak bisa”.
Dalam UUD 1945 menyatakan bahwa bangsa Indonesia berjuang dan mengembangkan dirinya sebagai bangsa merdeka berdaulat, bersatu, maju, makmur serta adil atau berkesejahteraan. Untuk mencapai kualitas hidup demikian, nilai kemanusiaan, demokrasi dan keadilan dijadikan landasan ideologis yang secara ideal dan normative diwujudkan secara konsisten, konsekuen, dinamis, kreatif dan bukan indoktriner.
4. Suku Bangsa
Identitas nasional dalam aspek suku bangsa adalah adanya suku bangsa yang majemuk. Majemuk atau anekaragamnya suku bangsa dimaksud adalah terlihat dari jumlah suku bangsa yang lebih dari 300 suku bangsa dengan bahasa dan dialek yang berbeda. Populasinya menurut data BPS tahun 2003 adakah berjumlah 210 juta jiwa. 50% suku jawa, 3.68% Makasar-Bugis, 2.04% Batak, 1.88% Bali, 1.4% Aceh 2.8% Tionghoa.
5. Agama
Identitas nasional dalam aspek agama adalah masyarakat agamis dan memiliki hubungan antar umat dan antar umat beragama yang rukun. Menurut UU no. 16/1969 negara Indonesia mengakui multiagama yang dianut oleh bangsanya yaitu : Islam, Katholik, Kristen, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Pada era orde baru , agama Kong Hu Cu tidak diakui sebagai agama resmi Negara Indonesia, tetapi sejak Presiden Abdulrahman Wahid istilah agama resmi dihapuskan. Dalam Islam dikenal juga istilah Islam Santri (Islam yang memiliki pemahaman Islam yang kuat dan taat) dan Islam Abangan(penganut Islam yang tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang syariah islam).Islam Santri terbagai menjadi dua yaitu Islam Modernis(berorientasi pada pencarian tafsir baru atau ijtihad atas wahyu Allah) dan islam Tradisionalis (menyadarkan pengamalan agar secara apa adanya pada kitab dan sunah rasul serta pendapat para ulama) Indonesia merupakan Negara multi agama, karena itu Indonesia dikatakan Negara yang rawan disintegrasi bangsa. Oleh karena itu salah satu jalan untuk mengurangi resiko konflik antar agama perlu diciptakan tradisi saling menghormati antara umat agama yang ada. Menghormati berarti mengakui secara positif dalam agama dan kepercayaan orang lain juga mampu belajar satu sama lain.
6. Bahasa
Bahasa adalah salah satu atribut bangsa di samping sebagai identitas nasional. Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung (lingua franca) berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Bahasa melayu ini pada tahun 1928 ditetapkan oleh pemuda dari berbagai suku bangsa Indonesia dalam peristiwa Sumpah Pemuda sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.
0 Response to "PKn : BAB IX : IDENTITAS NASIONAL"
Post a Comment